Suatu Rahasia di
Balik Pembersihan Jiwa (SOUL); Berenang untuk Kembali Pulang Ke sisiNya (Allah
SWT); Belajar Mengalami Sampai Tempat Asal Selagi Masih di Dunia
Salam untuk DIRIMU SENDIRI, sang
RAHAYU, wahai sahabatku yang tercerahkan dan “tersadarkan”, mau kemana kita
setelah ini? ...
Dalam
perjalanan mengarungi kehidupan ini, ada satu hal yang kadang kita lupakan.
Padahal itu adalah sangat-sangat menentukan kebahagian dan keselamatan kita
selama hidup di dunia atau setelah ruh ini berpisah dari jasad ragawi. Apa yang
satu itu ? ... yaitu jiwa (SOUL).
Dahulunya
JIWA ini bersih, suci. Dan kadang jiwa yang suci bersih ini disebut RAHAYU; ruh
ayu, atau muthmainnah yang turun bersama setetesNya sumber kehidupan
(cahayaNya), yaitu ruh illahi yang menghidupi badan ini laksana kaset kosong
bersih tanpa rekaman dosa apapun. Jiwa yang bersih (kaset kosong) dan Cahaya
menyatu (dinamakan MICROCOSMIC).
Namun
seiring berjalannya waktu, karena pola pikir, emosi, kebiasaan, apapun yang
dilakukan oleh orangtua selama JIWA ini dalam kandungan. Maka KASET KOSONG
inipun berisi rekaman jutaan pemikiran, pola emosi, habbit, mental, apapun
genetika orang tuanya. Inilah yang membentuk kita tidak lagi seperti KASET
KOSONG, karena bunyi lagunya sudah berubah sesuai rekaman sejak kandungan.
Akhirnya
rekaman itu membentuk frekuensi gelombang, kelak pertemuan tidak kebetulan sesuai resonansi frekuensi yang
sama. Juga membentuk getaran/vibrasi dari apa yang dirasakan orang tua, maka
ini menjadikan kita kelak kejadian tidak pernah kebetulan. Maka terlahirlah
berbagai problem kehidupan sang anak mulai dari tingkat kecerdasan, mental
(gangguan mental, autis, karakter dsbnya) hingga gangguan emosi dan penyakit
badan, juga frekuensi yang berhubungan dengan rejekinya kelak. Inilah
rahasianya kenapa disaat sang ibu mengandung, ia harus selalu merasa dan
memikirkan hal-hal yang membahagiakan, keberlimapahan, keindahan dan berbagai
pola mental positif lainnya, dengan harapan nanti sang jabang bayi seperti itu
sampai ia dewasa.
Tapi
sebaliknya ketika sang jabangbayi terlahir dengan bibit orangtunya yang
dipenuhi dengan berbagai pola emosi, habbit, mental yang negatif (pola
kehidupan yang tidak sesuai dengan normatif agama) dan apapun genetika ibunya.
Dengan demikian tentu menjadikan masa kecil sang jabang bayi ini –bahkan bisa
sampai dewasa− tak jauh dari POHONNYA
(orangtuanya) apa yang disetting dalam kandungan dulu. Hal ini karena, KASET
KOSONG (jiwa yang bersih) sudah merekam sejak dalam kandungan berbagai rekaman
lagunya hingga saat ini, artinya sudah berapa banyak pemikiran, pola emosi,
getaran vibrasi rasa hati yang dipenuhi dengan unek-unek, image, rancangan alur
kehidupan ....sudah tak terhitung. Akhirnya JIWA BERSIH (RAHAYU) kaset kosong
ini pun sudah jadi KASET AMBURADUL dengan lagu-lagu bermacam-macam. Sehingga
CAHAYA-NYA (microcosmic) tidak bisa melebur menyatu lagi seperti dulu.
Bila
seperti itu kasusnya, kita bisa MERESETNYA sejak dalam kandungan, apapun pola
tersebut. Dengan kata lain men-Zero-kan kembali seluruh pola kehidupan yang
tanpa disadari dan disadari telah terangkai dan menjadikan begitu banyak
masalah kehidupan. Kalau sudah kembali ZERO; −kembali pada fitrahnya−SI KASET
KOSONG, RAHAYU ini bisa melebur dengan CAHAYANYA,−yaitu posisi dimana sang JIWA
ini kembali menempel dengan SPIRIT/RUHnya yang terus menerus di dibersihkan,
karena TERSADARAKAN, NGEH, untuk kembali kepada Tuhan, melalui taubatan nasuha.
Kesadaran ingin kembali ke Zone Zero−maka cara berpikir, gerak batin, perilaku
pun menjadi perilaku CAHAYA, kecerdasan cahaya dan serba cahaya, dimana cahaya
ini adalah SUMBER ENERGI DARI DIRI INI.
Disisi
lain, butuh waktu yang panjang untuk membersihkan SANG SOUL, −membersihkan dari
apapun yang telah menjadi ENERGI sejak kehidupan PRESENT TIME (sekarang ini),
hari demi hari sejak dalam kandungan, terlahir, hingga sekarang. Lalu mulailah
untuk membersihkan PAST LIFE yang masih melekat dalam SOUL.−karena harus
membuka KEPOMPONG yang menyelimuti, dengan cara MELUBANGI dengan membuka pintu
(banyak orang yang menyebut CAKRA), dan tiap pintu ada penjaga, yaitu QARIN
yang menjaga melayani kita dalam berkehidupan. Begitu banyak pintu-pintu
seluruh tubuh, makanya setiap organ tubuh konon kata agama dikawal oleh QORIN
malaikat yang jumlahnya banyak sekali.
Sejalan dengan
itu, munculah istilah terapi KESADARAN ZONE ZERO; cara sederhana melalui
kesadaran spiritual, sambil mereset ulang, menetralkan/harmonisasi, men-zerokan
kembali, dengan kesadaran merangkai kembali dengan pola yang indah. Sehingga
Tuhan akan merajut baju yang indah. Bagaikan baju yang indah (kehidupan yang
indah) adalah berawal dari rangkaian pola yang indah. Manusia hanya bisa
merangkai pola do’a dan hasilnya baju kehidupan yang indah adalah misterinya.
Untuk itu,
dalam perjalananya ketika SANG SOUL ini sudah kembali bersih−posisi jiwa sudah
menjadi DIRI YANG DALEM, nurani, ruh/nurillahi− yang ada hanyalah KEPASRAHAN
TOTAL sambil bergerak tetap dinamis dalam menyongsong jatah nikmat berdatanagan.
Seperti dalam tulisan renungan ramadhan-3 disebutkan bahwa dengan kepasrahan
kita akan berada pada TITIK NETRAL (power) yang berasal dari hati, menjadikan
seimabang pada sebuah titik kehidupan, maka dimensi ketiadaanNya (dimensi zone
zeroNya Tuhan) akan mengambil alih keseimbangan tersebut, mengatur dan memelihara
kita dengan kasih sayang dan kemurahanNya.
Disaat
seperti itulah, DIRI YANG DALEM (nurani – ruh illahi yang menghidupi badan ini)
akan muncul lebih dominan, lebih hidup dibanding pemikiran dan jasadnya. Karena
pada hakikatnya dari sisi spiritual, sungguh alam itu MELOMPONG yang ada Cuma
kita YANG DALEM, SETITIK dengan KEKUATAN QUANTUM. Lainnya fana, tidak
ada...kelak musnah. Tujuan puasa salah satunya menghidupkan YANG DALEM lebih
hidup dibanding nafsu casingan badan dan pemikiran.
Dalam
kebersihannya JIWA ini menjadi DIRI yang DALEM; maka kita akan merasakan zone
kedalam yaitu zone cahaya yang merupakan “sumber energi micro” ...disaat diri
ini terus berserah lebih dalam (pasrah, total setotal-totalnya) maka akan
menemui CAHAYA SEMESTA (MAKROKOSMIK). Inilah kenapa gerak rasa, gerak bathin
dalam diri akan terhubung dengan ALAM SEMESTA, karena CAHAYA SEMESTA (MAKRO)
SUMBER ENERGI SEMESTA ALAM (ada dalam diri manusia yang DALEM). Bayangkan
energi alam semesta dikendalikan oleh SUMBER ENERGI (macrokosmik) dan itu ada
di dalam diri manusia paling dalam.
Dan semakin
kedalam; −kepasrahan melalui ZONE KESADARAN TITIK NOL, zone hati paling dalam,
ruang hening mencipta (alam penciptaan) maka melebur kedalam SAMUDERA SUMBER
SEGALA SUMBER, yaitu DZAT-NYA. Inilah yang meliputi apapun kemanapun melangkah
ke ujung dunia, alam semesta selalu tiada habisnya, tiada ujung, tiada bertepi.
DIA MAHA LUAS. Disinilah berenang untuk kembali pulang ke sisiNya. BELAJAR
MENGALAMI SAMPAI TEMPAT ASAL, SELAGI MASIH DI DUNIA. BELAJAR MENGALAMI
KEMATIAN, SELAGI MASIH HIDUP. Dan berenang ke dalam SUMBER ENERGI MICROCOSMIC,
MACROCOSMIC, hingga MAHACOSMIC adalah bagi mereka yang sudah kembali menjadi
KASET KOSONG, JIWA BERSIH yang disebut RAHAYU.
Salam
terimaksih; #selamat berlebaran, makanan berlimpah, saudara berlimpah, kasih
sayang berlimpah, kebahagiaan berlimpah
...rejeki berlimpah. Mohon ma’af lahir dan bathin#.
Al-Haqir wa al-faqir
Sumber Kajian Bersama Mahakosmos
1 Komentar untuk "Sautu RAHASIA diabalik Pembersihan JIWA"
Menginoirassi sekali Mas Bro7